RESENSI BUKU : BUMI MANUSIA

Pramoedya Ananta Toer, siapa yang tak kenal sastrawan terbaik bangsa ini. Sastrawan kelahiran Blora ini telah menghasilkan puluhan karya yang telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Salah satu karya beliau ini adalah Bumi Manusia. Novel bergenre roman dari empat series novel yang diberi nama Tetralogi Buru. 

Tetralogi Buru meliputi Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah kaca. Series inu bisa kalian baca secara terpisah tanpa khawatir tidak nyambung. Baik, berikut ringkasan mengenai Buku Bumi Manusia ini. Bumi Manusia juga merupakan novel sejarah yang mengisahkan perjalanan intelektual seorang anak manusia diberi nama Pram Minke dalam menemukan arti kemanusiaan dan identitas kebangsaan awal abad 20-an. Berhadapan dengan kolonialisme dan sistem hukum yang diskriminatif. Minke banyak melihat ketimpangan-ketimpangan, penindasan-penindasan, politik pecah belah, pembagian kelas dan politik kolonial yang menyengsarakan manusia Indonesia dan menjatuhkan kemanusiaan ke titik yang paling rendah dalam pergulatan sejarah manusia Indonesia. Betapa tidak berharganya seorang priboemi di mata pemerintah kolonial. Berbagai pengalaman hidup dan kekecewaan dalam kehidupannya. Kehidupan seputar pribadinya, terutama percintaannya dengan Annelis. Munculnya sosok Nyai Ontosoro, meskipun seorang gundik Belanda namun kebanggan yang besar sebagai priboemi mampu menjadikan "guru spiritual" yang menanamkan kesadaran identitas diri pada Minke. Akhirnya membawanya pada kesadaran untuk menyadarkan bangsa ini bahwa sebagai pewaris sah Nusantara. Untuk bangkit dan berjuang melawan kolonialisme. Bumi Manusia ini sebuah roman yang sangat menarik. Dapat membangkitkan jiwa nasionalisme, jiwa kebanggaan sebagai bangsa besar. Bahwa bangsa kita pernah mengalami penghinaan yang luar biasa dan apakah kita akan terus melestarikan kehinaan tersebut atau justru membangkitkan kesadaran untuk kebesaran bangsa. 

Pramoedya Ananta Toer begitu bagusnya menulis karya sastra ini. Pram yang menghabiskan hidupnya di dalam penjara yang mencoba menuliskan pemikirannya agar tetap abadi, tak hilang ditelan zaman. Apakah teman-teman sudah baca Bumi Manusia ini? Bagaimana menurut teman-teman? 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Menyapih Anak dengan Kasih Sayang.

Review Film: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023).

Review Wisata : Rawa Pening Ambarawa.