Pengalaman naik BRT di Semarang
Naik BRT? Boleh juga dicoba nih. BRT kepanjangan dari Bus Raya Terpadu. Rute BRT semarang beroperasi di kota dan kabupaten Semarang. Kemarin, baru pertama kali naik BRT dari shelter mijen menuju simpang lima Semarang. Pas juga barengan dengan jam nya anak SMP dan SMA pulang sekolah, jadi rameee banget dan dempet-dempetan. Untungnya, ada salah satu anak sekolah entah itu anak SMP atau SMA yang memberikan tempat duduk ke saya dan anak saya. Jadinya bisa duduk dengan enaknya tanpa harus berdempetan dengan yang lainnya. Terimakasih yaa siapun itu hehehe.
Kesan pertama yang saya rasakan naik BRT Semarang adalah bersih dan wangi. Busnya bersih banget, tidak ada sampah yang berserakan sama sekali. Wanginya juga enak, biasanya kan kalau bus itu wanginya bikin mual gitu ya. Itu tidak sama sekali. Kursinya juga nyaman. Terus juga kernetnya perhatian dan hafal dengan penumpang. Juga enak kalau ditanya-tanya masalah turun ini itu. Bagi yang pemula naik BRT Trans Semarang seperti saya, itu memudahkan sekali. Kernetnya juga menanyai penumpang secara berulang turun di shelter mana, sehingga tidak ada yang terlewat. Sangat diacungi jempol sekali sama pekerjaan kernet yang seperti itu.
Mau cerita dikit, waktu saya naik BRT itu bertepatan dengan siswa-siswi sekolah pulang sekolah, jadi ramai sekali. Anak saya rewel banget awalnya, mungkin karena terlalu ramai itu ya. Jadinya overstimulate. Tips dari saya saat anak rewel waktu naik angkutan umum adalah tetap tenang dan atur emosi. Karena kalau anak rewel, orang-orang biasanya sering melihati kita. Kita para mama tidak usah merasa tidak enak. Anggap itu hal yang biasa saja dan juga jangan jadinya emoai ke anak kita. Tetap tenang dan peluk anak kita. Kalau sudah reda nangisnya baru tawarkan nen atau makan. Selain itu waktu Itu, satu persatu penumpang turun, anak saya bisa tenang. Alhamdulillah dalam hati saya beeucap lega. Kemudian dia bobo sampai perjalan tujuan kita selesai yaitu simpang lima semarang. Saya juga baru tahu kalau ada shelter untuk transit itu ada, sebelumnya saya kira langsung sampai gitu. Jadi, setiap mau nyampe shelter apa gitu, dikasi info kalau ini mau transit atau nyampe mana. Jadinya tidak membingungkan, apalagi untuk yang baru naik BRT ini.
Untuk harganya penumpang dewasa membayar Rp. 4000 sedangkan untuk anak-anak seperti anak saya bayarnya Rp. 1000. Jadi totalnya membayar Rp. 5000. Dengan uang segitu kita bisa berputar atau keliling kota dan kabupaten Semarang. Sangat terjangkau sekali ya. Kalau saya amati juga kebanyakan yang naik BRT ini siswa-siswi sekolah, usia lansia, dan sebagian pekerja pabrik. Itu kemarin yang bareng naik BRT dengan saya. Menurut saya adanya BRT ini sangat membantu sekali karena sudah harganya terjangkau, cepat sampai (kalau tidak macet), aman, dan tidak butuh aplikasi untuk memesan (tidak ribet). Sekarang kan lagi trend ojek online ya, tapi keberadaan BRT tetap banyak diminati masyarakat. Semoga dengan adanya BRT terutama Trans Semarang bisa membantu perjalanan kita untuk keliling kota dan kabupaten Semarang. BRT Trans Semarang makin hebat! Sesuai dengan mottonya.
Komentar
Posting Komentar