Solo Safari

(9 Juli 2023) Haloo! Kemarin waktu balik Semarang, menyempatkan bersama keluarga ke Solo Safari di Surakarta, Jawa Tengah. Letak Solo Safari ada di Jebres, Surakarta. Dekat dengan kampus UNS (kata suami saya sih ini hehehe, saya benar-benar tidak tahu jalan). Dari rumah sekitar jam 06.00 WIB, sampai di Solo Safari sekitar jam 10.00 WIB. Karena waktu itu hari minggu, jadinya rame banget pengunjungnya. Untuk parkiran kendaraan agak jauh ya dari Solo Safari. Kemarin bayar parkir untuk mobil Rp. 10.000.

Setelah parkir, kita jalan menuju bangunan Solo Safari untuk membeli tiket. Anak saya malah nangis kejer waktu mau beli tiket, mungkin karena ramai melihat pengunjung ya. Tapi tidak apa-apa, itu hal yang lumrah, perlu adaptasi lagi. Kita antri untuk membeli tiket masuk. Ada 2 pilihan, premium dan reguler. Premium. Poin plusnya dapat souvenir, naik kendaraan dari kafe terakhir sampai tempat keluar jadi tidak panas-panasan jalan, bisa masuk kafe tempat premium. Kalau yang reguler. Sudah ketebak ya, tidak dapat fasilitas di premium tadi. Kalau weekend, bayarnya yang premium Rp. 100.000 untuk dewasa dan anak-anak (usia 2-5 tahun) Rp. 80.000. Reguler bayarnya Rp. 75.000 untuk dewasa, anak-anak Rp. 50.000. Setelah membeli tiket, kita mau masuk ke area wisata, tas yang dibawa pengunjung dicek dulu oleh petugas disana. Tidak boleh membawa makanan dan minuman atau snack bermerk yang dijual di toko-toko itu. Kalau bawa makanan seperti makanan (nasi dan lauknya) buat anak-anak dan minuman yang ditaruh tumbler atau botol minum tidak apa-apa untuk dibawa. Kemudian tiket discan di alat scan yang tersedia di pintu masuk, nanti pintunya akan terbuka secara otomatis.

Kita masuk ke area wisata, pertama terlihat hewan binturong, anoa dan musang. Di depan hewannya diberi tulisan singkat mengenai hewan tersebut. Seperti makannya apa, sudah termasuk hewan punah atau tidak, deskripsi unik mengenai hewan tersebut, dan nama hewan tersebut. Cukup memberi informasi secara umum kepada pengunjung. Bagus sih menurutku. Kandang untuk para hewannya juga cukup luas. Jadi para hewan bisa bergerak bebas sesuai keinginan mereka. Kita terus menyusuri tiap jalan menuju masing-masing hewan. Setelah itu kita melihat komodo. Lalu beruang madu yang terlihat bermain air. Di kandangnya disediakan air mengalir, sehingga membuat beruang madu bermain air. Lucuuuu sekali. Anak saya suka sekali melihatnya. Kemudian ada kerbau, zebra, sapi, rusa, kijang dalam satu tempat kandang. Mereka berinteraksi antar satu sama lain. Saya masih ingat kalau saat itu ada zebra yang menggaruk pinggung kerbau. Hahahaha. Seperti di fabel-fabel gitu ya. 

Di Solo Safari juga terdapat pertunjukan hewan pada jam-jam tertentu. Saya lupa jam berapa saja. Nanti ada yang petugas yang pakai mikrofon memberi penguman kalau akan ada pertunjukan hewan. Sayangnya kita tidak melihat pertunjukannya, soalnya suami saya tidak mau. Takut anak saya kepanasan. Lalu kita melewati danau yang diberi jembetan panjang yang berkelak-kelok. Dipinggir tiap jembatan terdapat kera atau monyet, simpanse, orang hutan dan beberapa burung seperti burung pelikan dan satu lagi saya lupa namanya. Burungnya warna hitam dan mirip seperti patung yang bergerak hanya mulutnya. Mungkin teman-teman ada yang tahu? Banyak pengunjung yang mengira itu patung. Hahahaha. Kemudian ada kumpulan hewan peliharaan di rumah seperti kelinci, ayam, kura-kura dll. Kita bisa memberi makan hewan-hewan disana. Tapi cuma disiapkan sedikit dari petugas disana. Seperti kangkung, jagung, umbi dll. Ada ditiap depan kandang hewan untuk diberi ke masing-masing hewan. Selanjutnya dekat kumpulan hewan peliharaan di rumah, ada playground seperti stand mainan barbie, hot wheels, dan buku bacaan untuk anak-anak. Kita tidak berhenti disitu soalnya sangat panas banget. Di dekatnya ada juga kedai menjual minuman dan snack serta es krim. Bisa nih kalau capek, istirahat dulu.

Selanjutnya ada gajah, berbagai macam jenis kambing, unta dan kuda. Boleh naik di kuda juga lo. Aslinya saya kepengen ngajak anak saya naik ke kudanya. Tapi takut kalau anak saya nangis, jadi saya urungkan niat saya. Kita lanjutnya jalan menuju hewan terakhir yaitu singa dan ada tupai juga. Tupainya diletakkan di depan rumah makannya. Plus bisa memberi makan juga yang disiapkan oleh petugas yang menjaganya. Kalau singanya sangat eksklusif sekali ada di samping rumah makan. Jadi cuma bisa dilihat oleh pengunjung yang membeli tiket premium. Oiya, tambah ya yang membeli tiket premium bisa lihat singa lebih dekat dari pengunjung lainnya. Pengunjung yang membeli tiket reguler juga bisa lihat singanya tapi dari jauh. It's okay, yang penting bisa lihat aja. Hahahha. Di rumah makannya juga jual es krim dengan dipatok harga per skop Rp. 40.000 bisa beda rasa. Ada es krim haagen dazs juga dijual disana. Nah, bagi yang beli tiket premium dari rumah makan ini bisa naik kendaraan menuju exit area. Jadi tidak jalan kaki plus tidak kepanasan.

Kita lanjut jalan lagi, eh ada yang jual martabak, siomay, bakso, mi ayam, kopi, dan aneka es. Dan tersedia juga beberapa tempat duduk plus payung besar yang menutupinya di depan kedai kecil itu. Kita nyoba beli es dawet yang pakai es dan tidak. Harganya Rp. 15.000. Seger dan enak sih menurutku. Waktu itu tepat jam 12.00 WIB, jadi berasa banget segarnya. Anak saya juga suka sama dawetnya. Setelah selesai istirahat sejenak, kita lanjut jalan, terus ada kaya playground lagi. Kita kudu lepas alas kaki ya, ada rumput mainan gitu alasnya. Ada jungkat-jungkit, plorotan, mainan tali dan jembatannya, serta ada juga buku-buku. Buku anak-anak juga banyak disana disediakan. Seru juga ya. Anak juga bisa berinteraksi dengan teman baru sebayanya. Anak saya senang sekali main jungkat-jungkit. Setelah selesai anak saya bermain, lanjut jalan lagi, ada mushola disana. Rameee banget. Akhirnya suami saya memutuskan untuk sholat di luar area wisata ini. Akhirnya sampai juga ditulisan exit. Kita langsung menuju tempat parkir. Pesan buat para pengunjung jangan lupa bawa topi atau payung ya. Soalnya kepakai banget ini. Bisa buat alat berteduh walaupun kadang ada pohon besarnya juga yang membuat rindang, tapi panasnya tetap ada. Disana juga banyak yang jual topi juga sih misal tidak bawa, jadi dont worry.

Wah, menurutku Solo Safari itu tempat yang asri, rindang pepohonannya, bersih, tertata rapi, tempatnya juga tidak jauh dari kota. Alasan saya mampir ke Solo Safari soalnya pengen banget memperkenalkan secara langsung berbagai macam hewan ke anak saya. Anak saya awalnya nangis tapi lama-kelamaan dia menikmati sekali. Walaupun hewan yang ada tidak terlalu lengkap tapi sangat rekomen sih buat kesana lagi dengan membayar tiket segitu. Terjangkau menurutku. Kemarin saya lihat juga banyak keluarga dari berbagai kalangan masyarakat kesana. Bisa menjadi pilihan liburan untuk mengajak se kecil kesana. Edukasi juga ya ke anak, ke orang tua juga sih. Bisa tahu perbedaan tiap hewan yang kadang mirip bentuknya. Oiya, waktu itu ramai banget soalnya weekend, kalau mau tidak ramai banget bisa kesana pas weekday saja ya. Lain kali bolehlah ajak keluarga yang lain kesana. Hehehe. Sekian ya review dari saya. Semoga bisa membantu! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Menyapih Anak dengan Kasih Sayang.

Review Film: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023).

Review Wisata : Rawa Pening Ambarawa.