Topik Asal: Orang awam bicara soal perkuliahan

Baru memulai postingan di blog ini tentang Topik Asal karena sebagai orang awam juga berhak untuk berbicara atau menuangkan apa yang dipikirkan lewat tulisan atau aneka cara lainnya---seperti video dll. Kali ini mau bahas mengenai pendidikan di perkuliahan. Karena pengalaman saya kemarin yang hampir Drop Out (DO) waktu kuliah dan ada pengalaman lainnya yang seru sekaligus menguras air mata juga tawa, saya mau menuangkan uneg-uneg saya ini di tulisan blog ini. 

.                         Sumber: google.com

Untuk teman-teman yang lagi kuliah. Tetap semangat ya! Jangan sampai seperti saya yang kuliah sampai 7 tahun lamanya. Tidak ada yang pengen sih aslinya kuliah sampai 7 tahun itu malah sampai mau DO. Pasti ada sebabnya kenapa terjadi begitu. Kalau saya banyak sebabnya tidak usah dijabarin. Hahaha. Salah satunya mungkin motivasi atau semangat untuk cepat lulus dulu tidak ada. Merasa sudah tidak bisa diperbaiki lagi kedaannya. Yang utama yaitu malas. Rasanya malas banget. Jadi untuk kalian semua jangan malas dan harus tetap rajin dan semangat.

Okelah, saya mau cerita dari awal kuliah dulu. Saya dulu bingung memilih jurusan antara farmasi atau teknik kimia. Soalnya saya dulu condong ke kimia waktu SMA, suka sekali dengan matpel kimia. Kemudian ibu tidak mengizinkan saya untuk menempuh kuliah teknik alasannya adalah dulu. Kemudian saya konsultasi dengan wali kelas dan guru BK, kalau saya disarankan masuk farmasi saja. Akhirnya, saya memilih farmasi sebagai pilihan SNMPTN dulu. Ternyata saya ketrima. Dari ribuan orang, diambil sebanyak 25 orang saja. Beruntung banget sih menurut saya waktu itu. Saya akhirnya melakukan daftar ulang dan proses lainnya di Universitas tempat saya ketrima ditemani ayah saya. Saya beruntung lagi waktu daftar ulang, aslinya banyak orang yang sudah datang input data pribadi di komputer tapi komputer saya saja yang bisa. Saya jadi orang pertama dari sekian banyak orang mencoba input data pribadi. Dapat nomer induk pertama di program studi farmasi. Dalam hati "Oh piye iki, nomer induk siji. Opo ga angel iki"  Setelah dijalani, tidak enaknya nomer induk pertama di program studi adalah kalau pas ujian tidak bisa nanya ke teman lain alias noleh saja takut. Secara ada pengawas yang garang banget. Sedangkan, teman-teman saya yang lain saja bisa bercakap-cakap ria. Tidak ketahuan. Benar-benar hasil murni semua nilaiku selama kuliah. Hahaha padahal juga banyak yang D dan E. 😆

Semester 1 dan 2 sih masih bisa saya jalani dengan santai dan menikmati sekali karena IPK saya diatas 3 semua. Mungkin karena masih ada pelajaran SMA nya ya. Jadinya masih enak aja untuk dilakukan. Setelah masuk semester 3, nilai saya anjlok. Sampai beberapa semester ke belakang, IPK saya anjlok. Ternyata saya tidak bisa fokus untuk menghafal. Kalau untuk hitungan, InsyaAllah saya masih bisa mengerjakan. Mungkin beberapa hal yang menyebabkan IPK saya anjlok adalah rasa malas, jarang masuk kelas karena insomnia, metode belajar yang salah yaitu mendadak saat mau ujian saja belajarnya jadinya kurang menguasai materi dan tidak adanya motivasi. Saya juga sempat merekam setiap dosen mengajar tapi hanya suaranya saja, itu kurang menurut saya, saya lebih suka belajar melalui video atau gambar, terkadang dalam bahasa inggris juga saya lebih menyukai. Seharusnya dosen itu memberi materi tidak hanya berupa slide presentasi saja, tapi juga rekaman suara dan rekaman video saat mengajar. Soalnya kan setiap anak atau orang itu beda-beda cara belajarnya. Kalau hanya slide presentasi kuranglah menurutku.

Anehnya waktu saya terkena skizofrenia dulu. Malah IPK saya naik. Saya ambil pengulangan matkul, nilainya bagus semua. Aneh banget. Mungkin saya merasa ada yang memberi semangat saat itu. Soalnya kan ada bisikan-bisikan yang negatif tapi juga memberi saya motivasi belajar seperti rasa penasaran dll. Saat saya mau di DO itu, saya juga waktu itu terkena skizofrenia tetapi tidak menyadarinya, saya dipanggil dosen karena nilai saya yang jelek di semester-semester lalu. Kemudian saya minta untuk perbaikan matkul yang kebetulan ibu itu dosen penanggungjawabnya. Tetapi saya ditolak mentah-mentah plus diberi wejangan yang menurutku menyudutkan. "Kenapa pas saya minta perbaikan tidak diterima sedangkan anak lain diterima?" Saya bilang itu ke dosen tersebut. Jawabannya sudah terlambat. Padahal kakak tingkat sebelumku dan teman-temanku yang lain juga minta perbaikan tapi disanggupi. Itu yang membuatku kecewa berat. 

Kalau bicara mengenai skripsi, ternyata skripsi itu tidak sesulit yang dibicarakan orang-orang. Kalau bisa ambil tema yang kalian sukai agar tidak merasa kesusahan. Kalau saya kemarin ikut penelitian dosen, jadi tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk bahan, alat dan lain sebagainya untuk skripsi. Menurutku itu juga adalah keberuntungan bisa gabung dengan tim penelitian skripsi ini. Mereka, anggota penelitian skripsi, sangat memberi suntikan semangat waktu itu melakukan penelitian di kampus orang yang katanya "kampus favorit" di negara ini. Kenal dengan berbagai macam orang, dosen, laboran dari berbagai macam latar. Sangat menyenangkan kalau dingat-ingat. Balik lagi ke skripsi, saat saya proses menyelesaikan skripsi, ada beberapa teman seangkatan juga yang sama seperti saya. Dia dibilang oleh salah satu dosen saya kalau dia "bodoh dan tertinggal dari teman yang lain" Tolong dong para dosen menganggap anak didiknya ini apa? Kalau lagi kuliah berarti kan kita bodoh semua. Kan lagi mencari ilmu. Sampai-sampai anaknya depresi ringan saat itu. Dapat tekanan juga dari orang tuannya, eh dapat juga tekanan dari dosen. Harusnya malah kasih support lah ya, malah ngata-ngatain. Yok lah~

Universitas tempat saya belajar mungkin tidak sefavorit universitas lain. Bagaimana kalau cap "kampus favorit" itu ditiadakan saja? Hehehhe. Tapi disana juga saya sempat mengukir prestasi dibidang penelitian bersama beberapa teman saya. Hal yang tidak akan saya lupakan. Berkat mereka (teman seanggota) yang percaya sama kemampuan saya yang tidak sebagus teman lainnya, saya berterimakasih karena bisa satu tim dengan kalian. Semoga kalian sehat selalu yaaaa. Sampai sekarang masih sering kontak juga dengan mereka. Kalau boleh semoga nanti kita bisa ada proyek bareng lagi yang bisa dikembangkan. Semoga yaaa. 

Kayanya postingan saya mengenai dunia perkuliahan segini dulu. Hehehe isinya memang tidak berisi sih. Tapi semoga bisa membantu walaupun sedikit~ 😆 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Menyapih Anak dengan Kasih Sayang.

Review Film: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023).

Review Wisata : Rawa Pening Ambarawa.