Bagaimana Pengembangan Obat Baru di Indonesia?
Sepertinya saya kudu banyak-banyak belajar menulis tentang kesehatan khusunya tentang farmasi ya. Saya aslinya sangat penasaran tentang beberapa hal dunia kefarmasian. Salah satunya tentang pengembangan obat baru di Indonesia. Menurut teman-teman bagaimana sih sekarang pengembangan obat baru di Indonesia? Coba saya ingin mengulasnya sedikit demi sedikit ya.
. Sumber; google.com
Anggaran kesehatan di Indonesia sebagian besar dipakai untuk mengimpor obat. Sebagian besar lo ini. Seharusnya sih bisa sedikit demi sedikit dikurangi ya. Aslinya Indonesia juga bisa mengembangkan obat baru dengan adanya kerja sama antara tim riset dan pemerintah. Entah ini tim riset dari universitas, dari Pabrik Besar Farmasi dan yang independent. Banyak tim riset Indonesia yang tidak kalah dengan luar. Banyak juga penelitian herbal pada kanker, obesitas, darah tinggi dan lain lain. Pemerintah harusnya memfasilitasi dan memberi wadah buat ide-ide pengembangan obat baru itu. Terkadang yag menjadi kendala itu pada biayanya. Betul, biaya yang diperlukan tidak sedikit lo.
Apalagi ya yang menjadi kendala? Peneliti membutuhkan waktu yang agak lama. Sebab apa? Diperlukan banyak uji dalam pembuatan obat baru. Uji pada hewan, uji klinis dan lain sebagainya. Harus ada kerjasama antar satu sama lain. Kepengennya sih makin banyak pengembangan obat baru di Indonesia yang dilirik untuk didanai. Bisa juga bekerjasama dengan Pabrik Besar Farmasi dalam pemgembangan ini. Seperti sediaan fitofarmaka. Banyak tumbuhan herbal yang bisa digunakan dalam pengembangan obat baru ini.
Peneliti independen di Indonesia mungkin masih jarang ya. Karena apa? Peneliti independen itu tidak dibantu dibiayai oleh pemerintah atau universitas. Peneliti independen harus butuh biaya lebih untuk melakukan penelitian. Apakah makin banyak peneliti independen akan semakin bagus untuk pengembangan obat di Indonesia? Belum tentu sih. Balik lagi, harus ada kerjasama yang baik dari semua kalangan. Kunci menjadi seorang peneliti itu harus jujur dan teliti. Yang utama harus jujur itu sih. Semoga makin banyak peneliti-peneliti yang jujur, kompeten dan tidak mudah menyerah di Indonesia. Supaya makin maju di bidang penelitian khususnya farmasi terlebih pengembangan obat di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar