Review Film: To Your Eternity / Fumetsu no Anata e (Season 1) (2021)

Nonton series anime ini tidak sengaja karena rekomendasi dari seseorang yang inbox di instagram mengenai series ini dan menyuruh saya untuk mereviewnya judul seriesnya adalah To Your Eternity atau Fumetsu no Anata e. Saya baru menonton series nya yang musim pertama. Saya sama sekali tidak berekspektasi sebelum menonton series anime ini. Oiya, To Your Eternity ini ditulis dan diilustrasikan oleh Yoshitoki Oima. Saya belum pernah baca manganya, cukup lihat seriesnya aja ya. Hehehe. Tidak lupa juga musim pertama series ini disutradarai oleh Masahiko Murata. Seperti apa sih series musim pertama To Your Eternity atau Fumetso no Anata e? Mari kita bahas~

.                    Sumber: google.com

Musim pertama ini ada 10 episode yang rata-rata penuturan jalan ceritanya lambat dan pelan. Juga setiap episode juga bercerita dengan tokoh berbeda-beda yang memiliki ritme yang sama. Perkenalan, konflik dan penyelasain yang ritmenya sama. Awal episode menceritakan tokoh utama yang abadi namun lemah dan tidak punya tak tik melawan musuhnya juga sedang mencari tahu arti kehidupan dan mengalami banyak emosi (perasaan) yang konon dia diciptakan untuk kebaikan makhluk di bumi. Musuhnya itu namanya Nokkers. Nokkers selalu mengintainya untuk mengambil kekuatan apa yang ada dalam dirinya juga katanya bisa membuatnya lebih kuat. Butuh beberapa episode untuk tokoh utama mendapatkan namanya. Namanya adalah Fushi yang artinya abadi, diberikan nama oleh anak kecil yang polos bernama March. 

Fushi ini bisa berubah bentuk sesuai benda atau makhluk di dekatnya dan juga makhluk yang sudah mati. Fushi juga bisa merasakan emosi apa yang dirasakan orang yang dekat dengannya seperti rasa sakit atau sedih. Fushi ini hidupnya abadi namun diliputi perasaan was-was dan juga sedih karena selalu dikejar Nokkers tadi. Kalau makhluk abadi tapi diliputi perasaan bahagia mungkin beda lagi ya?

Menurutku, Fushi ini tidak bisa bebas dan selalu dipenuhi rasa was-was untuk kehilangan orang yang berarti di hidupnya. Dia juga selalu merasa bersalah atas kematian orang terdekatnya dan selalu mengingatnya. Kalau selalu mengingatnya mungkin itu hal yang baik ya karena bisa mengambil pelajaran dari tiap tokohnya namun di sisi lain itu menjadi hal yang berat untuk seorang makhluk hidup atau manusia. Mungkin seseorang bisa dikatakan hidup adalah dengan orang lain selalu mengingatnya ya. Hidup di hati orang lain. 

Saya menangis tersedu-sedu saat seorang anak yang polos seperti March meninggal dunia meninggalkan orang tuanya. Akibat tradisi kuno yang masih dijalankan di sebuah desa, yang menyebabkan March menjalani hal yang rumit di usianya yang masih kecil. Scene waktu Panora membawa March ke orang tuangnya ke Ninnanah dan memberikan suratnya March (cap tangannya March) itu momen yang mengharukan. Saat Tonari juga bilang "Anak-anak di bawah 7 tahun adalah takdir mereka yang menentukan Tuhan, setelah itu bebas memilih mau jadi apa nantinya" itu juga membuatku sepertinya relate dengn ucapannya. Apa yang Panora ucapkan juga "Hidup dan merasa banggalah dengan dirimu sendiri"
 Apa yang Pioran tulis di suratnya juga "Lakukan apa sesuai keinginanmu seperti yang aku lakukan pada diriku sendiri" sangat penuh dengan moral value. 

Soundtracknya juga saya suka sekali. Judulnya Pink Blood yang dinyanyikan oleh Hikaru Utada. Bagusss banget. Sebelum tahu liriknya saja saya sudah suka, setelah tahu liriknya makin suka karena sesuai benget dengan seriesnya dan juga relate banget dengan kehidupan. Liriknya ngena banget. Animasinya juga bagus, warnanya da ekspresi tiap tokoh animenya bagus. Good job, untuk seluruh kru series ini. Overall, series To Your Eternity (Fumetso no Anata e) adalah tontonan yang penuh moral dan pesan jadiii bagus banget menurutku. Tentang seluruh emosi seperti sedih, marah, senang di tiap tokoh sebagai manusia. Kita para penonton ikutan larut dalam cerita tiap episodenya. Setelah menonton film ini jadi kepengen lebih baik lagi dari sebelumnya karena kita sendiri yang tahu seperti apa kita juga ingin melakukan apa pun yang dimau. Kalian yang belum nonton, segera nonton ya. Oke semoga ulasan saya ini bisa membantu ya. Bye~ 🤗

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Menyapih Anak dengan Kasih Sayang.

Review Film: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023).

Review Wisata : Rawa Pening Ambarawa.