Tips Menyapih Anak dengan Kasih Sayang.

Alhamdulillah, akhirnya anak saya sudah lulus sapih. Butuh waktu 14 hari untuk anak saya bisa lulus menyapih secara keseluruhan. Di usia anak saya 2 tahun 9 hari. Alhamdulillah, saya benar-benar lega dan terharu. Anak saya ini saya sapih usia 2 tahun karena agar dia makannya banyak karena seiring berjalannya waktu banyak aktifitas yang dia lakukan, jadi butuh asupan lebih. Alasan kedua, ASI sudah tidak mencukupi kebutuhan nutrisi anak, butuh lain yaitu dari makanan yang dimakan anak tadi. Alasan ketiga supaya anak lebih mandiri dan berkembang pertumbuhannya. 

.                   Sumber: google.com

Kalau orang tua kita zaman dulu pasti menyapih dengan memberi getah kamboja (iya ini saya waktu kecil), dikasi plester dan mamanya pura-pura nangis kesakitan, dikasi tinta merah dan lain-lain. Saya tidak mau meniru metode menyapih versi dulu. Saya ingin menyapih anak saya dengan kasih sayang (weaning with love). Maksudnya apa? Maksudnya proses menyapihnya tidak dengan drama-drama tadi melainkan muncul pada diri anak sendiri kalau dia tidak menyusui ASI lagi karena dia sudah besar. Dan itu lebih melegakan untuk mama dan anaknya juga. Saya merasakannya sendiri. Apa saja sih tips menyapih dari saya versi mama baru ini. Heheh saya melakukan sapih pada anak saya dengan kasih sayang. Berikut tipsnya:

1. Berdoa dan bercerita kepada Allah SWT tentang niat kita untuk menyapih anak kita. Supaya kita diberi keikhlasan dan supaya diberi kelancaran saat proses sapih. Selalu berdoa ya, karena apalah daya kita, kalau Allah SWT tidak berkehendak. 

2. Sounding dari jauh hari. Anak saya ini saya sounding sejak usianya 10 bulan. Jadi, setiap mau tidur malam, saya suka bercerita mengenai dongeng dan juga menyelipkan sounding ini bahwa kalau usia 2 tahun bakalan saya sapih. Kenapa waktu sebelum tidur? Karena anak merasa rileks dan bisa menyerap informasi dengan bagus. Dia akan ingat di alam bawah sadarnya. Mungkin dia awal-awalnya tidak menyahut ya saat kita sounding. Tapi lama-kelamaan dia jadi tahu dan merespon. Awalnya anaknya diam saja (waktu usia 10 bulan itu), kemudian dia merespon dengan nangis, kemudian dia merespon dengan anggukan. Kuncinya konsisten ya moms! Hehehe.

3. Kurangi intensitas memberi ASI. Saya mulai mengurangi memberi ASI itu dua minggu sebelum dia ulang tahun ke 2 tahun. Awalnya saya tidak memberi ASI saat keluar rumah saja (saat jalan-jalan keluar), tentu saja dengan kata-kata pengertian kepada anak saya. Setelah lulus sapih saat keluar rumah, bisa dilanjut sapih saat tidur siang dan sore. Kemudian saya mengurangi intensitas saat anak saya tidur siang dan sore. Secara bertahap ya moms. Intinya sabar dan telaten ya. Hihi. Kemudian setelah sapih waktu keluar rumah lulus, sapih waktu tidur siang dan sore lulus, saya lanjut mengurangi intensitas memberi ASI waktu malam hari. Menurut saya, kalau anak sudah lulus sapih keluar rumah dan tidur siang serta sore, saat sapih tidur malam gampang banget. Anak saya butuh 2 hari saja untuk sapih tidur malam.

4. Siapkan makanan, camilan kesukaan dan susu UHT atau susu formula. Saat anak merasa lapar segera beri tawaran. Mau makan kah? Mau camilan kah? Atau mau minum susu UHT? Kita tanyakan kepada anak. Kemarin anak saya saya beri camilan kesukaannya dan susu UHT. Cari susu UHT yang kandungan gulanya rendah ya moms.

5. Ganti rutinitas menyusui dan biarkan anak punya rutinitas baru. Mengganti rutinitas menyusui ini bisa dengan mengajaknya bermain, membacakan buku sebelum tidur, atau bernyanyi bersama atau juga melukis, menggambar, mewarnai dan lain-lain. Banyak aktifitas yang bisa dipilih. Usahakan jangan lihat gadget ya moms. Dengan membiarkan anak eksplor sekitar, seperti bermain dengan mainannya, bisa membuat anak teralihkan. Hari ke 4 sapih, anak saya sudah bisa bilang ke saya kalau dia sudah ngantuk. Pasti dia akan mengingkapkan apa yang dia rasakan ke kita 

6. Tetap tenang saat anak tantrum. Waktu di awal sapih, pasti anak tantrum parah. Anak saya butuh 10 hari agar dia tidak tantrum. Yang harus kita lakukan saat anak tantrum adalah selalu mengawasi anak. Selama tidak berbahaya tidak masalah. Kita harus tetap tenang walaupun tantrum waktu keluar rumah. Itu sudah konsekuensinya. Tetap semangat moms! 

Baik, sepertinya beberapa tips dari saya cuma itu saja. Setiap mama pasti punya cara menyapih sendiri-sendiri. Ini versi saya menyapih anak saya. Oiya, sebelumnya saya juga bacakan buku ke anak saya sejak usia 10 bulan tentang menyapih dengan kasih sayang. Jadi, nya dia sudah menangkap informasi mengenai menyapih ini. Oke, semoga beberapa tips dari saya ini bermanfaat alias berguna ya moms! Terimakasih sudah membaca~


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023).

Review Wisata : Rawa Pening Ambarawa.