Cerita Mama: Lulus Sleep Training Usia 2 Tahun.

Halo!! Hehehe akhirnya nulis lagi nih di blog, kali ini mau cerita mengenai proses lulusnya anak saya Sleep Training yang alhamdulillahnya lancar. Terbilang lancar ya karena lumayan tidak banyak drama. Alhamdulillah. Bagaimana sih kemarin proses Sleep Training anak saya? Saya jelaskan secara singkat ya di postingan blog ini.

.                     Sumber; google.com

Jadi, kita mulai dulu, pengertian Sleep Training itu apa? Sleep Training itu adalah istilah umum untuk membantu anak belajar tidur atas kemauan mereka sendiri dan tentunya mereka bisa kembali tidur dengan mudah jika terbangun tengah malam. Anak saya saya latih tidur sendiri setelah dia saya sapih. Selama saya sapih, saat malam hari, anak saya awalnya masih adaptasi yaitu masih kebingungan untuk tidur lagi di malam hari itu selama 2 hari saja saat sapih akan berakhir. Setelahnya dia bisa tidur walaupun kebangun, tidur sendiri. Seterusnya seperti itu. Sampai sekarang pun bisa tidur sendiri misal saat kebangun malam hari. Harus konsisten ya moms, supaya anak kita terbiasa dengan rutinitas barunya yaitu latihan tidur sendiri ini.

Nah, kenapa perlu Sleep Training ini? Karena alasananya makin sedikitnya tidur anak saat siang atau sore hari. Biasanya anak membutuhkan waktu sebanyak 12 sampai 14 jam tidur selama sehari. Itu termasuk tidur siang atau sore. Nah, saat mereka beralih kondisi tidur saat siang atau sore hari yang makin pendek atau sedikit, Sleep Training ini diperlukan. Karena tidak jarang waktu tidur yang makin pendek pada siang atau sore hari membuat anak menjadi sulit tidur karena kelelahan itu tadi. 

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan Sleep Training versi saya ya moms: Pertama, hilangkan rasa bersalah kita melakukan Sleep Training ini supaya kita bisa ikhlas dan lega. Pertama itu dulu ya moms, supaya berjalan lancar tentunya, jangan lupa juga untuk berdoa kepada Tuhan ya moms supaya lancar dan mudah. Kedua, bantu mereka untuk tidur di tempat tidurnya berbaring seperti biasa juga ceritakan dongeng atau cerita nabi-nabi supaya anak terbiasa dengan berbaring di tempat tidur tandanya tidur, jadi mama tidak susah lagi menggendongnya, supaya terbiasa ya moms. Ketiga, Jangan terlalu fleksibel dengan kegiatan rutin. Perlu adanya batasan ya moms. Kalau waktunya jam tidur ya tidur. Supaya terjadi kebiasaan. Terakhir, mama harus menyingkirkan ekspektasi hasil yang sempurna. Tentunya juga jangan memaksa anak ya moms, kalau memang anak belum bisa dilakukan Sleep Training ini jangan dulu. Yang tahu keadaan tiap anak kita kan juga kita sendiri. Tidak usah ikut-ikutan yang lain ya moms. 

Baiklaaaah, sepertinya cerita saya mengenai Sleep Training anak saya yang pertama seperti di atas tadi. Pasti akan lelah di awal prosesnya tapi insyaAllah semua lelah hilang kalau kita berhasil melakukannya. Itu berlaku pada semua hal ya, moms, apalagi proses Sleep Training ini jugaa. Tetap semangat para mama yang tentunya masih belajar juga seperti saya. Oiya, ini proses Sleep Training versi saya ya, bisa ditambahi atau dikurangi. Caiyo~ 🤗✨

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Menyapih Anak dengan Kasih Sayang.

Review Film: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023).

Review Wisata : Rawa Pening Ambarawa.